Proses mengukus merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan dalam membuat kue kukus. Tentunya hal ini tidak terlepas dari penggunaan besar dan kecilnya api di kompor. Perlu Anda ketahui, api menentukan banyaknya produksi uap di dalam kukusan. Uap inilah yang kemudian menghasilkan panas dan akhirnya mematangkan kue.
Tak hanya memperhatikan proses pengolahan adonan, besarnya api pada kompor juga mempengaruhi keberhasilan membuat kue kukus. Yuk, simak penjelasan selengkapnya mengenai kapan sebaiknya Anda menggunakan api kecil, sedang, dan besar, menyesuaikan jenis kue.
- Api Kecil
Jenis kue kukus yang sebaiknya menggunakan api kecil yaitu kue talam, kue lapis srikaya, dan kue ku. Caranya adalah dengan memanaskan dandang dengan api sedang hingga beruap. Setelah itu, kecilkan api, dan masukkan kue. Tujuannya adalah supaya tekstur kue lebih halus dan tidak berlubang-lubang. - Api Sedang
Penggunaan api sedang dilakukan sejak awal dikukus sampai matang. Jenis kue yang menggunakan proses ini meliputi kue cantik manis, bakpao, kue pepe, dan roti. Salah satu contohnya adalah bakpao yang tidak bisa dikukus dengan api besar karena hasilnya akan keriput setelah matang. Sedangkan jika apinya terlalu kecil, tidak bisa matang dengan sempurna. - Api Besar
Sama seperti penggunaan api sedang yang dilakukan dari awal kue dimasukkan ke dalam dandang hingga akhirnya matang. Untuk melakukannya diperlukan uap yang banyak. Biasanya digunakan untuk membuat kue yang hasilnya merekah seperti bolu kukus, kue apem, dan kue mangkok.
Itu dia penjelasan mengenai kapan sebaiknya Anda menggunakan api kecil,sedang, dan besar saat mengukus. Pastikan Anda juga memperhatikan jenis kue yang akan dikukus agar hasilnya matang sempurna sesuai dengan yang diharapkan. Selamat mencoba.